Siswi kelas I SMAN 4 Bukittinggi, Viola Putri Yeni (16), nyaris tewas dibunuh teman lelakinya sendiri, Kv (15), siswa kelas 2 SMP di Bukittinggi yang dikenal melalui facebook (FB) sebulan lalu, kemarin (13/9) di dekat rumah potong hewan Bukittinggi. Korban saat ini terbaring di ruang gawat darurat RS Yarsi Bukittinggi dengan sebelas tusukan."
Tidak diketahui persis penyebab korban ditusuk oleh tersangka yang beralamat di kelurahan Garegeh Bukittinggi yang saat erita ini diturunkan sedang diburu aparat polisi. Tapi menurut pengakuan korban, waktu itu korban disuruh tersangka jalan duluan. "Begitu saya berjalan duluan, tersangka langsung menusuk bahu dan lengan tangan kanan saya," ujar Viola Putri kepada koran di ruang gawat darurat RS Yarsi Bukittinggi, kemarin.
Saat membezuk korban, petugas medis sedang melakukan tindakan medis dengan menjahit tangan kanan korban dengan jumlah sebelas tusukan. Saat petugas melakukan tindakan medis, korban terlihat tegar, meski harus menangis menahan sakit karena harus dijahit yang didampingi orangtuanya Rini (39).
Menurut pengakuan korban, tersangka baru dikenalnya sebulan lalu melalui facebook. Saat peristiwa penganiayaan terjadi, korban kebetulan bertemu dengan tersangka di depan rumah potong, jalan Pemuda Bukittinggi.
Korban yang waktu itu masih berpakaian sekolah, langsung diajak tersangka ke Jangkak untuk menjemput sepeda motor yang jaraknya hanya sekitar 300 meter dari rumah potong hewan. Ajakan tersebut ternyata direspon korban dengan pergi berduan berjalan kaki.
Karena jalan yang akan dilalui adalah jalan pintas, tersangka miminta korban jalan lebih duluan. Korban pun menurut saja. Baru beberapa langkah berjalan, tersangka langsung mencabut pisau, dengan menusuknya ke badan korban. Kejadian itu membuat korban terpekik dan berupaya mengelak, sehingga dari belasan tusukan yang dihujamkan tersangka, sebelas tusukan mengenai tangan kanan korban.
"Saya tidak menyangka dia (tersangka) akan berbuat seperti itu kepada saya. Padahal, sepanjang pengetahuan saya, dia tidak ada bertindak aneh-aneh, seperti orang gila umpamanya," ujar korban terbata-bata.
Orangtua korban, Rini, telah mendatangi Mapolresta Bukittinggi untuk memberikan laporan penganiayaan anaknya ini. Namun, karena saat itu petugas piket tidak ada dia harus kembali menemani anak dirawat di UGD Yarsi Bukittinggi. "Saya ingin polisi segera menangkap tersangka, dan menghukum setimpal," harap Rini dengan nada sedih.
sumber:Koran Padang Ekspres
sperti itulh prgaulan sekarang,kita tidak bsa mnylahkn siapa2 dlm hal ini,smua salah..
BalasHapustersangka slahnya : kenapa dia melakukan hal seperti itu kepada teman perempuan yg bru d knalnya??itu sangat2 perbuatan biadab.
korban : slahnya kenapa dia mau saja menuruti ajakn laki-laki yang blm trllu dia knal..
ortu jg slah,mgkn ortu kurang memberikan pengarahn kpd anak klo setelah pulang sekolah itu langsung pulang,dan kalau ada laki-laki yg mau ngjak jalan brdua,stidaknya ortu hrs tau anaknya jalan sm siapa..
semoga tersangka dpt hukuman yg setimpal.
amin.