Laman

Jumat, 21 Oktober 2011

Air Terjun Lembah Anai


A. Selayang Pandang

Air terjun Lembah Anai terletak di pinggir jalan yang menghubungkan Kota Padang dan Kota Bukittinggi, dua kota yang menjadi sentra bagi tata pemerintahan, pertumbuhan ekonomi, dan pariwisata di Provinsi Sumatra Barat. Lokasinya yang tepat berada di sisi jalan, membuat air terjun ini mampu menarik perhatian para wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Air terjun ini termasuk ke dalam kawasan konservasi cagar alam Lembah Anai, namun sayangnya cagar alam tersebut seolah tersembunyi di balik nama besar Air Terjun Lembah Anai.
Keindahan panorama yang dipancarkan Air Terjun Lembah Anai dengan “citra alam” yang masih asri menunjang peningkatan kunjungan para wisatawan ke daerah Sumatra Barat,. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Provinsi Sumatra Barat melalui Dinas pariwisata menetapkan objek wisata Air Terjun Lembah Anai sebagai salah satu ikon pariwisata di provinsi tersebut.

B. Keistimewaan

Sumber Air Terjun Lembah Anai berasal dari Gunung Singgalang. Airnya yang jernih mengalir menyusuri perbukitan menuju lereng, lalu mengalir terus melewati cagar alam Lembah Anai sebelum sampai di tepi tebing yang curam. Dari tebing ini, aliran air kemudian terjun ke dasar lembah yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter dan membentuk kawah tempat air berkumpul. Airnya yang turun dengan cepat saling susul-menyusul dan memercikkan kabut air. Kabut tersebut membentuk gugusan indah yang berwarna-warni ketika disinari oleh cahaya mentari.
Sebelum sampai di lokasi, baik bagi para wisatawan yang datang dari Kota Padang maupun Kota Bukittinggi akan melewati jalan yang berkelok-kelok dengan pemandangan yang indah. Di sebelah kanan dan kiri jalan, para pelancong dapat menyaksikan lembah dan bukit yang menghijau ditumbuhi aneka pohon. Di sepanjang jalan menjelang Air Terjun Lembah Anai, para wisatawan juga dapat menyaksikan monyet-monyet yang berkeliaran seakan-akan dengan senang hati menyambut kehadiran para pelancong yang datang dari jauh. Hal tersebut juga tidak jauh berbeda dengan suasana yang ada di sekitar objek wisata, di mana gerombolan monyet juga banyak berkeliaran.

C. Lokasi

Air Terjun Lembah Anai terletak di Lembah Anai, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Indonesia.

D. Akses

Jika wisatawan memulai perjalanan dari Kota Padang, perjalanan dapat ditempuh selama lebih-kurang 1 jam menggunakan angkutan umum, dengan ongkos sekitar Rp 15.000―Rp 20.000 per orang (Agustus 2008). Selain angkutan umum.

E. Akomodasi dan Fasilitas lainnya

Di sekitar lokasi terdapat beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan guna menambah kenyamanan berekreasi. Di sepanjang jalan di lokasi wisata ini terdapat warung yang menyajikan aneka makanan dan minuman, serta beraneka oleh-oleh khas Sumatra Barat, seperti keripik sanjai, beras rendang, galamai (dodol), dan aneka oleh-oleh lainnya. Bagi para wisatawan yang tidak sempat mempersiapkan makanan menjelang berangkat menuju objek wisata ini tidak usah khawatir, karena di antara sekian banyak warung yang berjejer di sepanjang jalan juga terdapat beberapa rumah makan yang menyajikan aneka hidangan khas masakan Padang.
Untuk kenyamanan para pelancong yang menggunakan mobil pribadi, tersedia parkir yang cukup luas untuk parkir kendaraan. Selain itu, obyek wisata ini juga memiliki fasilitas kamar mandi sebagai tempat mengganti pakaian dan membilas badan setelah selesai mandi di bawah guyuran air terjun.

Kamis, 13 Oktober 2011

THE KMERS & SPARTACKS


Ada catatan-catatan menarik seputar the kmers dan spartacks . Seperti kita kitahui keduanya merupakan suporter Semen Padang FC. The Kmers merupakan suporter yang berada langsung dibawah manajemen semen padang fc, the kmers lebih dahulu dibentuk. Sementara spartacks merupakan suporter independen (mandiri) yang baru berdiri sekitar setahun yang lalu.

Kedua kelompok suporter ini tampak aktif disepanjang pertandingan mereka, terutama amati pada laga yang disiarkan langsung oleh Antv.




Namun ada perbedaan mendasar dari kedua kelompok ini. Walaupun the kmers lebih dahulu ada dan langsung berada dalam manajemen semen padang, namun spartacks yang lebih familiar terdengar. Padahal spartacks merupakan suporter yang baru.

Apa yang menyebabkan spartacks bisa menjadi lebih populer? Mungkin inilah kelebihan soporter independen, mereka harus membangun organisasi mereka sendiri dan berdiri diatas kaki sendiri. Jika tidak ingin tenggelam maka organisasi harus cepat terbentuk dan tersebar didaerah-daerah di seluruh Indonesia. Sejak berdiri spartacks sangat gencar dalam mengembangkan organisasi , dan sekarang sudah banyak terbentuk perwakilan atau jorong disetiap daerah.

Spartacks terlihat aktif merekrut anak-anak muda sampai ke mahasiswa dikampus, sebelum spartacks berdiri tidak pernah melihat selebaran yang ditempel di mading kampus tentang info rekrutment anggota untuk the kmers. Selebaran spartacks-lah yang terlebih dahulu menyentuh area paling pontensial tersebut. Beberapa bulan setelah selebaran spartacks tersebut ditempel baru lihat selebaran the kmers. Tentu ini sebuah kerugian bagi the kmers sebagai suporter yang lebih dahulu ada. Saat ini tidak mungkin jika satu orang merangkap jadi anggota the kmers dan spartacks. Karena spartaks lebih gencar merekrut maka spartacks-lah yang akan kebagaian lebih banyak.

Nah, selain faktor perkembangan organisasi diatas, ada hal yang paling penting dan sangat krusial di jaman teknologi informasi saat ini. Jika hanya membentuk organisasi di dunia nyata saja itu tidak cukup, teknologi informasi harus dimanfaatkan untuk mengangkat imej organisasi kepermukaan. Salah satu yang bisa  dimanfaatkan adalah jejaring sosial seperti facebook dan twitter, serta harus ada situs sebagai sumber informasi pendukung. Dikenal didunia online akan lebih mudah dikenal didunia nyata, setuju?

Selama ini fbc tidak melihat ada twitter atau facebook the kmers  yang benar-benar menunjukan bahwa mereka adalah the kmers. Yang selama ini terlihat hanya twitter dan facebook atas nama semen padang fc tidak jelas apakah itu milik klub atau suporter. Jika yang mengelola adalah the kmers maka akan sangat disayangkan sekali the kmers kurang  dikenal di komunitas online karena kurang menunjukan identitas yang unik did unia maya tersebut. Walaupun suporter yang berada dibawah manajemen semen padang, the kmers harus tetap menunjukan diri mereka di dunia nyata dan dunia maya sebagai the kmers, bukan sebagai semen padang fc. Belakangan ada akun twitter @thekmers dan @thetkmers_spfc namun followernya  sangat sedikit

Berbeda dengan the kmers, spartacks selain membentuk organisasi nyata, mereka berusaha membetuk komunitas yang kokoh di dunia maya. Mereka memiliki akun twitter dan facebook yang jelas yang menunjukan mereka adalah spartacks. Spartacks juga memiliki situs sendiri sehingga eksitensi mereka lebih terlihat di dunia maya.


Jika eksistensi didunia nyata kedua suporter ini memang telah terbukti selalu ada untuk semen padang fc.

Nah kembali membahas yang online, karena tidak begitu terlihatnya the kmers, maka untuk dunia maya ini kita lihat facebook dan twitter semen padang fc dengan facebook dan twitter spartacks. Disini juga terlihat betapa aktifnya spartacks dunia nyata dan maya. Bahkan sampai ke Wamena mereka ada dan melakukan live tweet pertandingan (karena tidak ditayangkan). Informasi realtime inilah yang sangat dibutuhkan para fans dan suporter. Terlebih jika tidak dapat melihat tayangan langsung di Antv.

Demikanlah ulasan singkat ini. Ulasan ini hanya opini . Semoga bisa bermanfaat untuk kedepannya sehingga the kmers dan spartacks bisa menjadi 2 kelompok suporter yang besar yang juga memberikan motivasi yang besar pula bagi semen padang fc. Sehingga semen padang bisa menjadi juara dan tim yang lebih disegani.

sumber: fcb blog

Senin, 03 Oktober 2011

PROFIL:ELLY KASIM (Dari penyanyi hingga pebisnis Wedding Organizer)

Kecintaannya terhadap budaya Minangkabau memang luar biasa. Wanita cantik keturunan Ranah Minang ini tidak setengah-setengah dalam mengembangkan budaya Minang khususnya di Jakarta melalui usaha di dunia perkawinan. Mulai dari mendekorasi pelaminan Minang, menyiapkan busana pengantin Minang, hingga mengurus upacara pernikahan Minang, semua ia kerjakan. Tak heran jika dahulu nama Elly Kasim yang dikenal sebagai penyanyi era tahun 60-an hingga 70-an, kini lebih dikenal sebagai wedding organizer adat Minangkabau.


Namun, memulai sebuah usaha bisnis di dunia wedding bukan hal yang mudah. Menurut Elly, butuh kesabaran, keyakinan, dan keikhlasan dalam mengelola bisnis tersebut. Ibu satu anak ini merasakan pahit getir ketika memulai bisnis yang ia beri label Elly Kasim Collection di kota Jakarta sejak tahun 1974. “Awalnya sih karena sekadar ingin meneruskan bisnis keluarga seperti baju perkawinan adat Minang dan pelaminan Minang yang lumayan banyak dan sayang kalau dibiarkan begitu saja,” tutur Elly. Namun, justru animo masyarakat Minang di Jakarta yang besar membuat ia bertambah mantap menekuni bisnis tersebut.






Beragam kreasi dan inovasi yang ia ciptakan agar busana perkawinan Minang diterima dan banyak digunakan oleh masyarakat Minang yang ingin menggelar upacara perkawinan di Jakarta namun tetap terlihat indah dan elegan. Salah satunya adalah busana pengantin pria. Jika sebelumnya pengantin Minang menggunakan celana roki (celana sepanjang betis), kini hal tersebut ia modifikasi hingga panjang celana mencapai mata kaki. “Biar terlihat bagus dan ternyata banyak yang suka,” imbuh wanita yang pernah dijuluki “Kutilang Minang dengan seribu lagu” antusias.


Inovasi lain adalah busana pengantin muslim Minang. Jika sebelumnya tidak pernah dijumpai pengantin wanita Minang mengenakan jilbab, kini hal itu sudah mulai banyak dijumpai di berbagai pernikahan gaya Minang. “Saya membuat jilbab yang bisa digunakan ketika pengantin wanita ingin mengenakan suntiang gadang. Jadi, mereka yang berjilbab tidak perlu melepas jilbabnya hanya karena ingin mengenakan busana Minang gaya pesisir,” papar pelantun lagu Japuiklah Denai, Kasiah Tak Sampai, dan Bapisah Bukannyo Bacarai.


Kecintaan, keuletan dan kegigihannya dalam mempertahankan dan mengembangkan budaya Minang melalui busana pengantin dan pelaminan Minang membuahkan hasil. Kreasi dan inovasinya banyak diikuti oleh wedding organizer Minang lainnya. “Alhamdulillah, saya sudah bersyukur jika inovasi yang saya buat bisa diterima oleh masyarakat Minang, tidak hanya di Jakarta, tapi juga di daerah lain yang ada di Indonesia,” kata Elly lagi.


Puluhan tahun dalam usaha mengurus perkawinan orang-orang Minang di Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia, mendorong Elly dan suami, Nazif Basir (mantan wartawan dan salah seorang pendiri harian Singgalang, Padang serta pembuat syair lagu-lagu Minang) menulis buku Tata Cara Perkawinan Adat Istiadat Minangkabau tahun 1997 dan sudah beredar luas. “Saya berharap, anak-anak muda sekarang terutama yang berasal dari Sumatera barat tetap melestarikan budaya Minang dengan menggunakan busana perkawinan adat Minang,” ujar Elly yang sempat prihatin ketika banyak anak muda yang enggan mengenakan busana pengantin Minang karena alasan ribet, berat dan sudah kuno.

sumber: weddingku