Laman

Kamis, 11 Agustus 2011

ISTILAH PULANG BASAMO

“Sajauh-jauh tabang bangau,
suruiknyo ka kubangan juo.

Sajauh-jauh bujang marantau,
pulangnyo ka kampuang juo..”.

'Tradisi Minang itu untuk Lebaran hampir sama pada umumnya dengan suku lain di Indonesia.  Secara umum ya. Itu ada ajang silahturahmi kemudian ada ajang kumpul keluarga besar. Tapi yang paling menarik dari nuansa Ramadhan bagi orang Minang ketika menjelang satu syawal itu adalah Pulang Basamo.

Pulang Basamo yaitu pulang bersama. Jadi keluarga besar atau keluarga dekat di Jakarta atau di daerah lainnya itu ada kepengurusan atau berhimpun dalam sebuah Kampung asal. Biasanya, orang-orang Minang yang di rantau,  memiliki tradisi ketika menjelang 1 syawal yaitu Pulang Basamo. Biasanya Urang Minang melakukannya dengan konvoi, kendaraan bermotor, roda dua maupun roda empat, atau pun sekarang jalur Udara bisa di anggap pulang basamo,tapi tidak seindah menempuh jalur Darat.

”Orang Minang Pulang Basamo itu kalau mengukur jalan darat bisa memelan waktu 2 hari 1 malam biasanya masih ada 1 hari untuk beristirahat baru keesokan harinya Sholat Ied bersama-sama pas sampai di tempat tujuan seperti itu. Tradisi memaafkan ada. Itu dia Pulang Basamo juga sebagai mediator ajang silahturahmi bagi keluarga besar karena mereka sudah lama hidup di rantau bertahun-tahun lamanya dan pulang kekampung halaman juga jarang-jarang. Saling memaafkan, secara khusus tidak ada hanya saja silahturahmi sama keluarga tpi juga dengan teman sejawat.

"Ketika sampai di tempat tujuan, orang Minang rindu dengan hal-hal seperti makanannya, kulinernya. Biasanya para perantau Minang hunting pada mencari Makanan seperti es cendol durian, trus ada keripik balado, atau mungkin berkunjung ke tempat-tempat wisata di Minang. Bukan hanya di kota Padang, tapi juga di Bukittinggi ada seperti Jam Gadang. Kemudian di kota Padangnya, biasanya keluarga Minang ini menghabiskan waktunya di pantai Padang atau di Teluk Bayur, kita dapat melihat suasana pantai

Meskipun perjalanan menuju kampung halaman cukup jauh dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, keinginan para perantau ketika Hari Raya Idul Fitri hanya satu yakni bertemu sanak saudara untuk silahturahmi dan saling bermaafkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar