Laman

Jumat, 05 Agustus 2011

Gunung Marapi Pasca Gempa (04 Agustus 2011)

Gunung Marapi (2.891 meter dpl) kembali meningkatkan aktivitasnya pasca gempa kemarin pagi.Status Marapi langsung dinaikkan dari normal (level I) menjadi waspada (level II). Dari kejauhan tampak gumpalan abu yang menjulang tinggi dan kemudian menyebar ditiup angin ke arah Barat Laut. diharapkan untuk warga penduduk di sekitar lereng Marapi, seperti di kawasan Batu Palano, Sungai Puar, Lasi (Agam), Koto Baru, Pandai Sikek, Koto Laweh, Aie Angek, Penyalaian, Paninjauan (Tanah Datar) kewapadaannya terhadap kemungkinan terburuk terhadap peningkatan aktifitas Gunung aktif di Sumatera Barat ini


Dari pantauan kami di lapangan Gunung Marapi juga mengeluarkan abu, persis seperti yang terjadi Selasa pagi. Kendati demikian, warga yang bermukim di lereng gunung tersebut tidak memperlihatkan tanda-tanda cemas atau akan mengungsi. Mereka tetap menjalani aktifitas seperti biasa. Namun menurut Kaban Kesbang Linmas, Martiaswanto Dt Maruhum, berdasarkan informasi BMKG, status Gunung Marapi dalam keadaan aktif normal. Belum ada hal-hal yang mengkhawatirkan. Namun penduduk pada radius 3 Km dari puncak gunung Marapi diminta waspada.
Daerah yang dipenuhi debu itu antara lain Sicincin, Padangpanjang, dan Koto Baru. Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau masyarakat waspada dengan ditingkatkannya status Gunung Marapi. Pendakian ke gunung Marapi pun dinyatakan telah ditutup.
Pusat Vulkanologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumbar mencatat, hingga pukul 14.30 WIB terjadi sembilan kali letusan vulkanis dan 9 kali gempa tremor.
“Karena arah angin bertiup arah ke Barat Laut, kawasan Kabupaten Padang Pariaman serta Kota Pariaman dan sekitar masih akan berpotensi terjadi hujan abu,” kata Ujang, analis Pusat Vulkanologi BMKG.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar mengimbau warga yang tinggal di kawasan Marapi mengenakan masker jika akan beraktivitas di luar rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar